LMND GORONTALO LAKSANAKAN DIALOG TERBUKA UNTUK MERESPON PERTEMUAN IMF DAN WORLD BANK DI NUSA DUA BALI
Suasana Dialog Terbuka (17/10) |
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh struktur
Kolektif LMND Gorontalo dengan jumlah 60 orang, yang di tambah dengan
beberapa Organda Paguyuban Kemahasiswaan Gorontalo yang juga sebagai
Fasilitator atau pemantik dalam agenda dialog tersebut.
Adapun yang menjadi sorotan dari tiap-tiap
pemantik dalam prosesi dialog tersebut adalah dampak negatif yang ditimbulkan
secara berangsur-angsur pasca telah selesainya pertemuan antara IMF,World
bank dan negara persemakmuran Amerika Serikat.
Rahman Halid menjelaskan selaku Ketua Eksekutif
Wilayah LMND Gorontalo bahwa pertemuan international antara IMF, World bank dan
negara persemakmuran Amerika Serikat di Bali baru-baru ini, hanya akan
memberikan keterbukaan seluas-luasnya bagi kekuatan imperialis terbesar di
dunia (Amerika Serikat) untuk membengkakan masuknya investasi modal mereka
kepada negara-negara yang haus akan pinjaman modal, termasuk Indonesia, dengan
tujuan agar raksasa kapital monopoli international tersebut bisa mengontrol
setiap aktivitas kebangsaan dan kenegaraan yang masuk dalam jajaham ekonomi
mereka, mana yang menguntungkan mereka dan mana yang merugikan mereka.
selaku ketua paguyuban IPMAM Monano Ilyas
menambahkan bahwa Indonesia sengaja mengambil kesempatan untuk menjadi
tuan rumah dalam acara diplomasi ekonomi dalam balutan politik international
tersebut karena Indonesia ingin di kenal sebagai negara yang maju dan bisa
bersaing dengan negara lain, dan alasan lainya adalah ingin menengahi
konflik-konflik ekonomi yang terjadi antar negara-negara timur tengah yang
menyebabkan persatuan dan kesatuan pecah dan menyebabkan pertumpahan
darah sebangsa karena urusan ekonomi yang tidak bisa berdaulat.
Disamping itu, ketua kolektif kota SDMN Gorontalo Ijal mengungkapkan
bahwa salah satu dampak negatif yang lahir dari pertemuan international
tersebut mengarah ke dunia pendidikan yang tidak memberi kedaulatan dan
kemerdekaan kepada mahasiswa, dan parahnya lagi besarnya anggaran yang di
gunakan untuk pertemuan international IMF, World Bank bersama negara-negara
persemakmuran Amerika serikat tidak gunakan untuk memperbaiki kondisi bangsa
Indonesia yang lagi mengalami kerusakan dalam bidang infrastruktur, yang
hal itu di akibatkan oleh kentalnya bencana alam seperti gempa bumi dan
tsunami yang melanda di beberapa wilayah Indonesia.