Anekdot Paradoks: (Surat Kecil Untuk Gubernur Gorontalo)

Gedung Milik PEMPROV Gorontalo
Bangunan Milik Pemprov Gorontalo Yang Kosong

Pnulis : Rifyan R. Saleh 
Ketua Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indoneia Pohuwato (KPMIP) periode 2017-2018

"Surat Kecil Untuk Gubernur Gorontalo"
Jakarta, Sabtu 17 November 2018 pertama kali saya datang dan bertemu dengan orang-orang di perwakilan Provinsi Gorontalo di kantor yang mereka kontrak di daerah matraman. Ingin saya berdiskusi dengan ketua perwakilan meski akhirnya saya harus kecewa karena tidak ketemu dengan beliau sebab kata pak satpam beliau masih bersama tamu penting. Akhirnya saya pun kembali ke Asrama Mahasiswa Gorontalo yang berada tepat dibelakang kantor perwakilan yang telah sekian lama tidak difungsikan sebagai kantor perwakilan sebagai mana mestinya.


Ini yang menurut saya lucu, unik dan membingungkan, terdapat bangunan dua tingkat milik Pemprov Gorontalo yang berada didaerah srategis tepatnya di daerah Salemba Tengah No.29, Jakarta Pusat yang sejak berapa tahun terakhir ini tidak digunakan lagi untuk aktivitas perkantoran. Pihak perwakilan justru menggunakan fasilitas bangunan yang dikontrak dan jauh perbandingannya dengan bangunan yang telah disediakan. Saya pun berasumsi bahwa ada sesuatu yang ingin dimainkan "Kita punya rumah mewah tapi kita malah ngontrak" (analogi) itu berarti ada sesuatu atau upaya-upaya yang terselubung yang sengaja dilakukan oleh oknum-oknum untuk mengambil keuntungan dari hal ini.
Kontrakan Perwakilan Gorontalo
KONTRAKAN PERWAKILAN GORONTALO

Semakin menganalisis persoalan ini banyak hal yang muncul dibenak saya, sebab ada beberapa kemungkinan yang membuat mereka memilih ngontrak. Keputusan untuk kontrak bangunan ini adalah sesuatu yang salah dan keliru, anggaran yang seharusnya digunakan untuk program dan pembangunan yang lebih produktif justru dibuang percuma untuk sesuatu yang mubajir dan merugikan. Rakyat di Gorontalo mungkin tidak tahu bahwa ternayata ada aset daerah yang berada di Jakarta terbengkalai dan tidak difungsikan sesuai fungsinya dan mereka justru membuang anggaran yang tidak sedikit untuk membayar gedung kontrak selama beberapa tahun. Anggaran sebesar itu seharusnya bisa disalurkan untuk perawatan fasilitas yang sudah ada atau bisa saja digunakan untuk membantu para mahasiswa yang sementara kuliah di Jakarta tentunya itu lebih berfaedah dan memiliki manfaat jangka panjang.

Kapitalisasi jabatan dan wewenang jika terus terjadi di Serambi Madinah maka yakin dan percaya daerah yang sama-sama kita banggakan ini akan sulit maju dan berkembang. Gubernur Provinsi Gorontalo Bapak Rusli Habibie harus turun tangan memperbaiki hal-hal demikian, sebab ini jelas merugikan dan buang-buang anggaran. Aset dan sumber daya kita harus diberdayakan dengan benar, pecat pejabat yang hanya menggunakan jabatan untuk menyengsarakan rakyat dan membangun kekayaan sendiri. Kejadian ini sudah lama terjadi, namun begitu banyak ancaman yang didapatkan oleh orang-orang yang ingin menyuarakan sesuatu yang benar. Bila hal ini tidak ditindak lanjuti maka dapat saya pastikan barisan perlawan akan segera bergandengan tangan dengan mengguanakan jurus terakhir aktivis untuk menyampaikan aspirasi. Salam hormat untuk Pak Gubernur, semoga ini dapat segera diperbaiki dan ditindak lanjuti dibulan November ini. Jangan membuang anggaran yang bersumber dari rakyat ke kantor-kantor para korporat.
Salam perjuangan Pak…

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url