Mahasiswa UNG Bergerak Tanpa Nahkoda
Dokumentasi MOMB Tahun 2018 |
Masa orientasi Mahasiswa Baru
(MOMB) 2019 Universitas Negeri Gorontalo (UNG) resmi dilaksanakan di
Gedung Indoor Universitas Negeri Gorontalo. (14/08)
Kegiatan yang akan dilaksanakan
tiga (3) hari kedepan ini mengusung tema "Melahirkan Generasi Bangsa Yang
Cerdas, Amanah dan Kreatif Berlandaskan Pancasila Guna Menghadapi Globalisasi
Pendidikan Revolusi Industri 4.0"
Namun,pelaksanaan MOMB UNG
tahun ini ada perbedaan dengan kegiatan MOMB di tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya yang menjadi pelaksana tahun ini ialah bukan Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) melainkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Unit Kegitan Khusus (UKK)yang
berada di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo.
Mantan Presiden BEM Universitas
Negeri Gorontalo Fian Hamzah angkat bicara terkait hal ini. Fian mengatakan ia
tidak menyalahkan UKM dan UKK yang menjadi panitia. Karena ia melihat yang
mencedrai rutinitas tahunan UNG bukanlah UKM dan UKK melainkan oknum pimpinan
yang tidak faham Standar Operasional Prosedur (SOP)
“Saya tidak ingin menyalahkan
UKM - UKK namun patut disayangkan ketika hajatan tahunan yang sering di
laksanakan oleh Badan Eksekutif itu di cederai oleh oknum pimpinan yang
tidak tahu menau dalam hal prosedur dsb. MOMB itu, masa peralihan dan
perkenalan teman-teman mahasiswa baru. Harusnya MOMB itu dari mahasiswa kepada
Mahasiswa, bukan dari lembaga ke mahasiswa. Lembaga itu cukup jadi pengawas
bukan Nimbrung pada kepanitiaan” Kata Fian Hamzah Saat dikonfirmasi via
Whatsaap (15/10)
Fian menilai, pelaksanaan MOMB
tahun ini bukan bentuk kemajuan melainkan kemunduran drastis dan pelecehan
terhadap ormawa.
“Bagi saya, MOMB tahun 2019
merupakan bentuk kemunduran dan pelecehan pada ormawa. Saya melihat, kebanyakan
pelaksanaan MOMB tidak ada koordinasi dengan teman-teman senat Mahasiswa”
Jelasnya (15/10)
Ia sangat menyayangkan nahkoda
mahasiswa UNG tidak ada kejelasan hingga MOMB dilaksanakan. Sehingganya ia
berasumsi hal itu sudah disengaja oleh oknum pimpinan universitas.
“saya sangat menyayangkan,
sampai dengan detik ini tidak ada kejelasan dari pada Badan Eksekutif Mahasiswa
yaitu ormawa tertinggi Universitas, kasian. Teman-teman ormawa ini jadi korban,
Saya berfikir ini disengaja oleh oknum pimpinan Universitas” Ujarnya. (15/08)
Fian berpesan, agar pimpinan
lembaga sesegera mungkin menyelesaikan konflik yang terjadi di Internal
organisasi mahasiswa khususnya persoalan BEM UNG yang belum ada kejelasan. Jika
hal itu tidak diindahkan oleh pihak lembaga, maka akan ada gerakan-gerakan
besar yang akan mereka lakukan.
“Saya hanya ingin berpesan pada
pimpinan lembaga, tolong segera selesaikan polemik badan eksekutif mahasiswa
2019. Kami Mahasiswa UNG butuh BEM sebagai wadah belajar dan tempat pengaduan
Mahasiswa UNG yang bermasalah. Bila ini tidak akan di indahkan, Akan ada
gerakan- gerakan besar yang akan dilakukan oleh kami sebagai Mahasiswa yang di
bodohi oleh pimpinan lembaga Universitas.” Pungkasnya (15/10)
PLT Retor UNG Prof. Drs. John Hendri, M.Si, Ph.D Menjelaskan Alasannya belum menandatangani SK Presiden Bem Dan Wakil Presiden BEM UNG Terpilih (14/08) |
Sementara menurut keterangan
Pelaksana Tugas (PLT) Rektor Universitas Negeri Gorontalo. Prof. Drs. John
Hendri, M.Si, Ph.D hal itu terjadi karena SK Presiden BEM dan Wakil
Presiden BEM terpilih belum ia tandatangani dengan alasan ia hanya PLT Rektor.
"Saya Belum menandatangani
SK karena saya hanya PLT. Tapi, saya sementara koordinasi dengan kementrian
mengenai masalah itu" Jelas PLT Rektor (14/08)
Setelah ia berkoordinasi dengan
pihak kementrian akhirnya ia mau menandatangi surat keputusan (SK) Presiden BEM
dan Wakil presiden BEM UNG.
"Tadi, saya sudah tanya ke
kementrian apakah bisa PLT menandatangi SK Presiden BEM. Mereka sampaikan bisa
dan itu sah di mata hukum. Sehingganya, hari ini juga SK itu akan saya
tandatangani" Pungkasnya (14/08)