Soal Virus Covid-19: GMNI Angkat Bicara, Sampaikan 8 Poin untuk Pemerintah
Foto : Bendera GMNI |
Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) angkat bicara terkait kasus wabah virus Covid-19. Dalam rilisnya, DPP GMNI menyampaikan beberapal hal. Sebagai masukan kepada pemerintah pusat.
"Ada delapan hal yang yang jadi perhatian. Sebagai masukan, mitra kritis pemerintah dalam hal ini," kata Ketua Bidang Politik DPP GMNI, Maman Silaban, Rabu (18/3/2020).
Pertama, pemerintah harus memprioritaskan melindungi petugas dalam menghadapi bahaya Covid-19, sesuai anjuran WHO. Kedua, melakukan pengujian yang luas dan efektif kepada warga terkait Covid-19.
"Ketiga, pemerintah harus memastikan setiap tempat pelayanan kesehatan memiliki ketersediaan alat kesehatan yang memadai. Untuk menangani pasien yang terjangkit virus tersebut," lanjut Maman.
Selanjutnya, pemerintah harus memastikan ketersediaan alat pelindung diri di masyarakat. Berikutnya, memberdayakan lembaga riset dan teknologi negeri maupun swasta untuk bekerja sama memproduksi alat pelindung diri, vitamin serta pengembangan alat pendeteksi dan vaksin COVID-19. Mengoptimalan kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam mencegah, mendeteksi dan merespons terhadap COVID-19
"Mengimbau pengelola perusahaan atau unit usaha yang memiliki karyawan agar menerapkan pola kerja sehat di area kerjanya. Ke delapan, mengimbau masyarakat agar membatasi aktivitas di keramaian dan selalu menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat," ujar Maman, mantan ketua DPC GMNI Medan itu.
Beberapa hal itu disampaikan juga dalam rangka momentum Hari Perawat Nasional, 17 Maret 2020. Perawat Indonesia, lanjut Maman, punya peran besar dalam konteks saat ini. Apalagi dalam konteks merebaknya isu dan penyebaran Covid-19 yang belakangan ramai ini.
"Perawat, punya tugas jamak, serta tanggung jawab sebagai garda depan kesehatan," imbuhnya.
Namun demikian, ucapan kebanggaan tak ada artinya. Bila kebutuhan, kesejahteraan perawat dan tenaga medis lainnya belum terpenuhi.
"Terlebih pada situasi darurat bencana Covid-19 saat ini, banyak kebutuhan dasar perawat dan tenaga medis lainnya yang harus dipenuhi negara. Mulai dari kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD), vitamin dan lain sebagainya," pungkasnya.