Dilema Mahasiswa Rantau Di Tengah Wabah Virus Corona
Dilema Mahasiswa Rantau Asal Pohuwato Di Tengah Wabah Virus Corona - Oleh Zainudin Bendum PB-KPMIP |
Sangfajarnews.com, Makassar - Pandemi virus corona memang menjadi suatu ketakutan tersendiri bagi mahasiswa rantau asal Pohuwato,upaya demi upaya terus saja di lakukan oleh pemerintah demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona ini. Banyak opsi yang di lakukan mulai dari isolasi diri, Social distancing, Physical distancing hingga larangan mudik.
Para mahasiswa asal Pohuwato yg berada di berbagai daerah, saat ini mereka merasa kebingungan dengan ketidak pastian jadwal dan ketentuan perkuliahan yg simpang siur, meskipun tetap ada perkuliahan dengan sistem daring, namun hal tersebut bukan berarti masalah terselesaikan.
Baca Juga : STRATEGI PENANGANAN COVID-19
Saat ini mahasiswa menjadi dilema, di satu sisi mereka menunggu kepastian nasib mereka di perantauan, apakah harus bertahan di perantauan dengan segala ketidakpastian atau mereka harus pulang ke kampung halaman dengan segala konsekwensinya.
Memilih untuk tetap di perantauan dengan kesendirian di tempat tinggal, tentunya menciptakan kegalauan tersendiri, belum lagi permasalahan terkait minimnya penghasilan di kampung dan kebutuhan hidup berupa makan yg harus di penuhi.
Memilih untuk pulang kampungpun bukan berarti tanpa resiko, resiko jika kita pulang kampung dan ternyata kita membawa sumber penyakit yang justru memperburuk keadaaan.
Pada dasarnya para mahasiswa rantau berada dalam posisi yang membingungkan (dilema) antara harus bertahan di perantauan atau memilih untuk pulang ke kampung halaman.
Pemerintah Kab. Pohuwato harus cepat mencarikan solusinya, sekiranya dengan mendata berapa jumlah mahasiswa rantau asal Pohuwato yang ada di luar daerah dan memberikan bantuan dana sampai wabah virus Corona ini berakhir. Mudah-mudahan ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yg ada di Kab. Pohuwato, serta menjawab kegelisahan mahasiswa rantau asal Pohuwato.
Penulis :
Zainudin
Bendum PB-KPMIP