Diskusi DPP GMNI Bersama DPR, KPU dan Bawaslu RI: Bahas tentang Pemilu
Komisioner Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar dalam diskusi DPP GMNI, saat memaparkan materinya.
Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kembali menggelar diskusi daring. Via Zoom, Senin (11/5/2020) malam. Kali ini topiknya tentang Kepemiluan. Temanya, "Skenario Pemilu di Masa New Normal Pasca Covid-19".
Diskusi dimoderatori Ketua DPP GMNI Bidang Kajian Perundang-undangan dan Advokasi Kebijakan, Riski Ananda Pablo. Dengan tiga narasumber. Komisioner KPU RI I Dewa Kade Wiarsa Raka, Komisioner Bawaslu RI Fritz Edward Siregar dan Anggota Komisi II DPR RI Endro Suswantoro Yahman.
Paparan narasumber dimulai dari I Dewa Kade Wiarsa. Komisioner KPU ini membeberkan, saat ini pihaknya tengah mengupayakan Pilkada Serentak tetap terselenggara tanpa mengilangkan hak-hak seluruh pihak.
"KPU belum mengesahkan tahapan-tahapan pilkada. Yang beredar di media sosial terkait tahapan Pilkada Serentak mengatasnamakan KPU bisa dipastikan itu tidak resmi dari KPU," katanya.
Pencoblosan Pilkada Serentak diundur 9 Desember 2020. I Dewa Kade Wiarsa mengatakan, beberapa persiapan dilakukan pihaknya menuju tanggal pencoblosan itu.
"Tentu rapat kerja dengan Komisi II DPR dan Mendagri. Koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 dan BNPB. Pengaturan tahapan pemilihan disesuaikan dengan kondisi pandemi," katanya.
KPU membutuhkan dan dukungan berbagai pihak, agar pilkada yang telah direncanakan berjalan baik tanpa mengesampingkan keselamatan seluruh pihak.
Narasumber selanjutnya, Fritz Edward. Ia menyampaikan, yang perlu diingat, dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak, ada tiga hak yang tak boleh dihilangkan. Hak penyelenggaraan pemilu, hak kesehatan masyarakat, hak politik para calon. Hal ini harus benar-benar terpenuhi.
"Pilkada kali ini juga mesti memperhatikan betul anggaran yang tersedia. Kita ketahui bahwa anggaran pemerintah baik pusat maupun daerah sudah banyak terkuras untuk penanggulangan Covid-19," katanya.
Di saat seperti sekarang ini kita memiliki PR (pekerjaan rumah) yang begitu banyak. Maka seluruh pihak mesti mampu bersinergi agar pilkada yang sesuai harapan kita dapat terlaksana. Seluruh keputusan mesti dilahirkan atas kajian yang mendalam.
"Jika kita mampu melewati kondisi ini dengan baik, maka dapat dikatakan kita sukses sebagai sebuah bangsa," pungkasnya.
Diskusi daring garapan organisasi yang dipimpin ketua umum Arjuna Putra Aldino dan sekretaris jenderal M. Ageng Dendy ini berlangsung aktif. Berjalan dua arah. Para peserta diskusi aktif, memberikan pandangan dan pertanyaan kepada narasumber.
Hadir beberapa komisioner KPU dan Bawaslu dan penyelenggara pemilu tingkat kecamatan dan kelurahan/desa dalam diskusi ini.