Diskusi DPP GMNI Bareng Tokoh Nasional: Meneladani Kepemimpinan Bung Karno
Antusias peserta dalam diskusi ini besar. Jumlah peserta diskusi mencapai 340 orang.
Diskusi yang dihadiri 340 peserta ini menghadirkan tiga tokoh nasional, yaini Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Ari Dwipayana yang saat ini menjabat sebagai Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah dan Djarot Saiful Hidayat mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2014-2017.
Diskusi diawali dengan pemaparan Djarot Saiful Hidayat yang membahas tentang manifestasi kepemimpinan Bung Karno melalui kebijakan-kebijakan publik yang menyelamatkan kehidupan rakyat.
Menurutnya, inti dari kepemimpinan Bung Karno adalah berpihak pada kepentingan rakyat.
"Kepemimpinan Bung Karno itu berpihak pada kepentingan rakyat. Menyelamatkan rakyat dari kemiskinan dan papa sengsara. Tanpa itu, kepemimpinan hanya permainan kata-kata tidak mencerminkan pemikiran bung Karno", ungkap mantan Walikota Blitar yang sukses memimpin Blitar selama 10 tahun dan masuk sebagai 10 Kepala Daerah Terbaik 2008 versi majalah Tempo bersama Presiden Joko Widodo (03/05/2020).
Senada dengan itu, Kordinator Staf Khusus Presiden, A. A. G. N. Ari Dwipayana juga memaparkan bahwa ide-ide Bung Karno memuat keberpihakannya pada kemandirian dan kedaulatan Indonesia sebagai bangsa. Bung Karno, tuturnya bersama-sama negara-negara New Emerging Force mencoba membangun dunia baru yang adil dan manusiawi.
"Bung Karno bersama negara-negara New Emerging Force aktif mengupayakan membangun dunia baru yang adil dan manusiawi. Bung Karno berhasil memadukan kepentingan nasional selaras dengan perkembangan ekonomi-politik global", paparnya.
Tak kalah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menyampaikan perlunya persatuan dan gotong royong diantara elemen bangsa untuk menghadapi problematika Indonesia hari ini. Terutama para kaum nasionalis muda perlu menyatukan langkah dan gerakan untuk menghadapi tantangan bangsa yang kian kompleks.
"Di situasi saat ini kita harus satukan langkah dan gerakan untuk menghadapi problematika bangsa yang semakin kompleks. Terutama kaum nasionalis muda GMNI", tambahnya.
Hal ini sesuai dengan visi-misi GMNI dibawah kepemimpinan Arjuna Putra Aldino dan M Ageng Dendy Setiawan yang mengusung rekonsiliasi basis dan gerakan yang disampaikan saat prosesi pengukuhan dan serah terima jabatan pada Maret lalu di Museum Kebangkitan Nasional.