Kerja Sama GMNI dan Gugus Tugas Covid-19: Adakan Program Warung Mahasiswa
Tim Koordinator dan Relawan Gugus Tugas Percepatan Covid-19 bersama organisasi mahasiswa yang tergabung dalam kerja sama saat peluncuran program Warung Mahasiswa di Warteg Tiga Dara, Tebet Timur III, Jakarta Selatan, Senin (1/6/2020).
Jakarta - Tim Koordinator dan Relawan Gugus Tugas Percepatan Covid-19 bersama organisasi mahasiswa mengadakan program Warung Mahasiswa.
Organisasi mahasiswa yang terlibat, alias bekerja sama dalam program kali ini yaitu Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dan BEM Universitas Negeri Jakarta.
Program yang diinisiasi Gugus Tugas Percepatan Covid-19 itu dimulai 1 Juni 2020 hingga 1 Juli 2020. Dan diperpanjang bila masih dibutuhkan.
"Program ini diharapkan dapat membantu mengurangi beban mahasiswa perantau yang masih berada di Jakarta. Dan sekitarnya," kata Sekretaris Bidang Kajian Pembangunan DPP GMNI, Julian Phermi Tambunan dalam keterangan persnya.
Julian, merupakan perwakilan organisasi yang dipimpin ketua umum Arjuna Putra Aldino dan sekretaris jenderal M. Ageng Dendy, dalam program ini.
Launching Warung Mahasiswa dilaksanakan Senin (1/6/2020). Di Warteg Tiga Dara, Tebet Timur III, Jakarta Selatan. Sekira pukul 14.30 WIB.
Secara umum, ada beberapa titik lokasi Warung Mahasiswa ini. Antara lain di Jakarta Selatan yang dikoordinatori GMNI. Kemudian di depan Universitas Indraprasta, Kampung Tengah Gedong, Jakarta Timur yang dimonitori LMND, Tomang Grogol Petamburan, Jakarta Barat oleh GMKI dan Salemba Tengah untuk PMII serta di Kampus UI Depok untuk PMKRI.
"Selain mahasiswa, pemilik usaha kecil seperti para pemilik warteg juga ikut terbantu dengan program ini. Karena pendapatan mereka berkurang selama pandemi Covid-19. Launching dilaksanakan bertepatan dengan hari lahir Pancasila. Kita sama-sama ingin menunjukkan aktualisasi dan implementasi Pancasila," ujar Julian.
Tim koordinator dan relawan tersebut menyiapkan dana untuk program, voucher dan daftar presensi.
"Warteg menyiapkan makanan untuk mahasiswa penerima makanan pada Senin dan Kamis. Organisasi mahasiswa membagikan voucher kepada mahasiswa penerima dan berkoordinasi dengan pemilik warteg," tambah Julian.
Dalam keterangan persnya. Julian juga membagikan cerita lain di balik dipilihnya Warteg Tiga Dara sebagai tempat launching.
"Karena warteg itu sudah tutup sejak satu bulan lalu. Tutup akibat pandemi Covid-19. Dampak program ini sangat terasa karena pada saat pemilik warteg dihubungi untuk menyiapkan pesanan nasi kotak, setelah mendapatkan dana dari pesanan tersebut, warteg mereka bisa buka seperti biasanya," tutur Julian.