Sapma PP Balikpapan Dorong Masyarakat tidak Golput Dalam Pilkada ditengah Covid-19

Foto : Iskandar, Ketua Bidang OKK SAPMA PP Kota Balikpapan

Balikpapan, Sangfajarnews.com - Peristiwa Pasangan Calon (Paslon) melawan kolom kosong di Kota Balikpapan merupakan fenomena yang baru saja terjadi pada Pilkada tahun 2020 ini. Fenomena ini jelas akan memberikan pengaruh serta dampak terhadap penyelenggara untuk bekerja lebih ekstra untuk memenuhi proses yang baik dan menjauh dari angka indeks kerawanan Pilkada.

Antisipasi Golput telah dilakukan oleh penyelenggara agar meminimalisir terjadinya ketidakinginan masyarakat dalam memilih karena beranggapan tidak memilih maupun memilih, tetap saja dimenangkan paslon yang melawan kolom kosong.

Iskandar Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Kota Balikpapan mengapresiasi usaha yang telah dilakukan oleh penyelenggara sampai saat ini dalam hal mendorong partisipasi masyarakat dalam Pilkada, tetapi masih banyak yang harus dikoreksi dan dievaluasi.

"Kami mengapresiasi usaha penyelenggara dalam untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam Pilkada tetapi masih banyak hal yang harus dievaluasi," ucapnya, Kamis (1/10/2020).

Iskandar juga mendesak penyelenggara untuk melakukan sosialisasi pencerdasan terhadap mayarakat secara masif terkait dengan sistematika paslon lawan kolom kosong. Karena yang perlu disosialisaikan kepada masyarakat luas, menurut ia adalah kolom kosong juga merupakan hak demokrasi dari Pemilih Pilkada di Kota Balikpapan.

"Karena banyak masyarakat yang tidak paham soal sistematika paslon lawan kolom kosong. Bisa jadi masyarakat malah tidak nyoblos ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena menganggap paslon sudah pasti menang. Maka itu perlu dilakukan sosialisasi secara masif tentang itu," ungkapnya.

Selain itu, Ia juga mengatakan bahwa pekerjaan rumah dari penyelenggara di Pilkada di Balikpapan tahun 2020 ini sangat berat karena dihadapkan pada kondisi pandemi Covid-19. Untuk itu, katanya, perlu adanya jaminan dari penyelenggara tentang tidak ada Covid di TPS untuk mengantisipasi adanya Golput.

"Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara harus bisa menjamin masyarakat ketika pergi ke TPS untuk menggunakan hak suaranya, tidak terjadi penyebaran Covid-19. Karena jangan sampai kecemasan publik itu menjadi latar belakang meninggkatnya angga golput dan KPU juga harus memaksimalkan ajakan untuk ke TPS," ujarnya.

Iskandar juga mendorong seluruh elemen masyarakat, terutama Organisasi Kepemudaan, Organisasi Kemasyarakatan, dan Para Tokoh Masyarakat yang ada di Kota Balikpapan untuk berpartisipasi aktif dalam hal pengawasan pilkada dan bisa menjadi pembimbing masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas.

"Kami mendorong elemen Organisasi Kepemudaan, Organisasi Kemasyarakatan dan Para Tokoh Masyarakat agar aktif dalam pengawasan Pilkada dan juga membimbing masyarakat untuk menjadi Pemilih cerdas karena satu suara masyarakat Kota Balikpapan sangat menentukan masa depan Kota Minyak ini," tutupnya.

Reporter : Ricardo Richard.
Editor      : Adhar.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url