Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Yang Kurang Efektif di Desa Tolotio

Foto : Iyut Lasimpala


Suatu desa masih dikatakan tertinggal apabila belum memiliki pendapatan sendiri, banyak upaya pemerintah untuk meningkatkan roda ekonomi yang terdapat pada desa itu sendiri, dana desa dilucurkan setiap tahun belum bisa menghasilkan pendapatan desa, outputnya masih kurang oleh sebab itu lahirlah suatu terobosan baru yang dinamakan badan usaha milik desa (BUMDes). Suatu program yang sangat diharapkan untuk membantu memajukan kesejahteraan masyarakat desa tolotio. Satu desa diberikan sebuah dana untuk di jadikan modal mereka dalam mengelolah potensi yang dimiliki oleh desa tersebut hal yang paling mendasar ialah peran dari masyarakat  dimana masyarakat diharapkan aktif dalam membangun dan mengembangkan pengelolaan BUMDes tersebut. Dengan jiwa gotong royong yang dimiliki oleh tiap-tiap masyarakat itu merupakan suatu keharusan dalam satu ruang lingkup yang memiliki tujuan hidup bersama, dengan hadirnya program BUMDes ini menjadi awal yang baik dalam proses berkembangnya suatu desa dimana masyarakat dapat hidup mandiri dan dapat menggerakan beberapa jenis usaha, ini disebabkan dalam satu desa  mampu melahirkan gebrakan yang dapat meningkatkan pendapatan desa sehingga desa dapat maju dari sebelumnya. Pada era ekonomi adanya satu aturan yang bisa memfasilitasi untuk memberi peluang kepada desa sehingga potensi yang dimiliki oleh desa baik dari segi SDA maupun SDM. BUMDes adalah suatu lembaga yang menjadi penopang perekonomian desa dan juga berfungsi sebagai lembaga komersial dan lembaga sosial, kegiatan BUMDes tidak hanya berkecimpung di standarisasi bisnis melainkan juga mempertimbangkan potensi yang dimiliki desa sesuai kearifan lokal desa serta kemampuan ekonomi seluruh masyarakat desa. Keterlibatan masyarakat adalah point utama suatu desa yang memiliki tujuan untuk mengembangkan desa tersebut upaya pemerintah dalam menanggapi pengelolaan BUMDes sangat diharapakan untuk mewujudkan tujuan dan pencapain BUMDes. Partisipasi masyarakat ialah bagain terpenting karena tanpa keterlibatan mereka program BUMDes tidak akan berjalan dengan baik tidak hanya itu masyarakat perlu dibekali pengetahuan dengan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat sehingga saat proses berjalannya pengelolaan BUMDes masayarakat sudah tau apa yang akan mereka kerjakan dengan begitu proses berjalannya BUMDes akan berjalan dengan baik.


Tak banyak masyarakat yang masih bingung dengan tujuan BUMDes ini mereka bertanya tanya jika program BUMdes ini bermanfaat bagi mereka atau tidak? Itu dipicu kurangnya pemahaman pada sebagian besar masyarakat desa tolotio kemudian yang menjadi momok permasalahan ialah tidak adanya rasa kesadaran masyarakart dalam menunaikan sebuah tanggung jawab terhadap pengelolaan BUMDes ini ditinjau dari pembukaan tempat fotocopy yang sering tertutup di karenakan pengurus BUMDes tidak selalu stand by di tempat sehingga masyarakat pun kurang berkunjung, ini di sebabkan pengurus BUMDes selalu bergantian tidak tmenetap, faktor lain ialah gaji pengurus BUMDes masih tidak menentu, dengan begini program BUMDes yang di laksanakan oleh masyarakat desa tolotio sulit untuk berkembang karena bebrapa faktor tersebut kejadian seperti ini yang kita bersama harus hindari karena tidak memenuhi pencapaian yang telah di sepakati oleh pemerintah desa dan masyarakat. Harapan saya selanjutnya pemerintah desa lebih maksimal lagi dalam meningkatkan program BUMDes sehingga pengelolaan BUMDes berjalan seperti yang diharapkan.


Penulis : Iyut Lasimpala

Mahasiswa Ilmu Hukum Kemasyarakatan (IHK)

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 

Universitas Negeri Gorontalo

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url