Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Beberapa Hal Berikut Jadi Sorotan Sekjen DPP GMNI
Foto : M. Ageng Dendy Setiawan, Sekjend DPP GMNI/Sangfajarnews. |
Jakarta, Sangfajarnews.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI), M. Ageng Dendy turut menyoroti dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Dendy mengapresiasi sekaligus memberikan masukan pada jalannya pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Namun demikian, masih ada kekurangan dan perlu dibenahi. "Ada beberapa masukan penting melihat kekurangan jalannya pemerintahan saat ini," ujarnya Dendy kepada awak media, Rabu (20/10/2021).
Mantan ketua DPD GMNI Jawa Timur ini menyampaikan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf belum terlihat maksimal. Kabinet pemerintahan harus mengedepankan pengembangan SDM.
"Peningkatan kapasitas SDM belum terlihat maksimal. Kedepannya, pemerintah perlu lebih memaksimalkan peningkatan itu. Guna meningkatkan taraf hidup masyarakat," katanya.
Selain pengembangan SDM, Dendy menyoroti soal kesejahteraan petani dan keberadaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Ini juga perlu perhatian dan keberpihakan pemerintah.
"Harus ada kepastian kesejahteraan petani dan UMKM melalui inovasi, pendampingan serta peningkatan kapasitas dan jaminan kesejahteraan," tambah alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya itu.
Berikutnya, Dendy menyampaikan imbauannya. Menuju tahun politik 2024, banyak menteri dinilai sibuk melakukan persiapan. Para menteri diminta tak bergerak di luar visi misi presiden untuk kemakmuran rakyat. Pemerintah juga harus masif berdiskusi dengan pemuda maupun aktivis mahasiswa, dalam rangka kemajuan bangsa.
"Para menteri jangan bergerak untuk kepentingan pribadi, mencari popularitas. Apalagi untuk kepentingan politis menuju 2024. Yang penting dan utama, bagaimana para menteri ini bekerja maksimal untuk kemakmuran rakyat. Jangan sibuk untuk 2024. Kemudian, dalam rangka memajukan bangsa, pelibatan pemuda atau aktivis mahasiswa dan akademisi harus lebih maksimal lagi," tegasnya.
Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf telah berjalan dua tahun. Sejak dilantik 20 Oktober 2019 lalu. Pasangan Jokowi-Ma'ruf terpilih sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia, setelah unggul dari pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.**
Laporan : Redaksi.
Editor : Adhar.