GMNI Bersama UGL dan Panwaslih Aceh Tenggara gelar Seminar Nasional
Seminar Nasional yang bertajuk Pembangunan Demokrasi Untuk Kesejahteraan di selenggarakan oleh Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA-GMNI) Aceh Tenggara, Panwaslih Aceh Tengara dan Universitas Gunung Leuser Aceh dengan mengahdirkan Budiman Sudjatmiko dan Fahrul Riza Yusuf sebagai narasumber.
Budiman dalam penyampaiannya menyebutkan, tantangan bagi pemuda diera saat ini bukan lagi soal demokrasi yang keblablasan, akan tetapi bagaimana mengelola perkembangan dan kemajuan tekhnologi yang tumbuh pesat saaat ini. Bagaimana tidak, menurutnya kemajuan tehknologi, Pandemi Covid-19 dan perang Rusia dan Ukraina saat ini memkasa dunia untuk merubah situasi begitu cepat, perkembangan ekonomi hampir semuanya berbasis tekhnolgi. "oleh karenya pemuda itu harus mampu mengelola kemajuan dan perkembangan tekhnologi untuk kemajuan dan kemandirian kehidupan berdemokrasi dimasa yang akan datang, maka dari itu apapun kuliah mu, apapun pendidikan mu dan apapun sekolah mu, jadilah manusia-manusia inovator tekhnologi" tutup Budiman.
Sementara itu Fahrul Riza Yusuf dalam kesempatannya menyampaikan, Bawaslu hingga saat ini terus mempersiapkan diri dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang, salah satunya dengan membangun sinergitas dan memperkuat semua elemen masyarakat, pemuda dan mahasiswa dalam melibatkan diri mengawal pesta demokrasi.
"tentunya harapan kita pemilu itu nanti akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas, oleh karenanya masyarakat juga patut menjaga iklim demorkasi yang berlangsung nanti dengan cara tidak ikut menyebarkan hoax, tidak ikut melibatkan diri dalam money politik, dan tidak ikut menyebarkan ujaran kebencian serta Sara. Pemuda harus mengambil peran dalam mengawal pesta demokrasi itu sendiri" tandas komisioner Panwaslih Aceh itu.
Sementara itu Hendra Muhada Ketua Panwaslih Aceh Tenggara saat dimintai tanggapannya terkait kegiatan tersebut menyebutkan dirinya sangat mendukung kegiatan seminar nasional yang diselenggarakan oleh GMNI tersebut, "Bawaslu sebagai lembaga yang mengawal proses demokrasi ikut mendukung upaya-upaya masyarakat dalam memajukan demokrasi dinegeri ini untuk masa depan yang lebih baik" tutupnya.
Kegiatan yang diselenggaranakan di Aula Guru Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tenggara jelang buka puasa tersebut dihadiri oleh lintas tokoh masyarakat, Rektor dan Jarajaran Rektorat Universitas Gunung Leuser, Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Tenggara, APDESI, LIRA, Organiasi Kelompok Pemuda Cipayung Plus (HMI, PMII, GMKI, IMM, Karang Taruna), BEM STAISES, BEM STIKIP Usman Safri, BEM STIKES Nurul Hasanah, IMAMUSU Malang dan beberapa pimpinan partai politik di Aceh Tenggara. Seminra nasional tersebut ditutup dengan buka puasa bersama.