Ucapankan Selamat kepada Ketua dan Sekretaris DPC GMNI Halut yang Baru, Aktivis 98: Tongkat Estafet Organisasi Harus Dilanjutkan
Foto Abner Nones, Aktivis 98/SangFajarNews (PT. Pena Data Media). |
Halut Malut, SangFajarNews.Com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Halmahera Utara (Halut) telah sukses melaksanakan Konferensi Cabang (Konfercab) Ke V sebagai forum musyawarah tertinggi di tingkat cabang.
Dalam Konfercab tersebut telah melahirkan kepimpinan DPC GMNI Halut yang baru, yakni: Wilson Musa dan Sony Bidji Sebagai Ketua dan Sekretaris DPC GMNI Halut periode 2023-2025.
Terpilihnya Wilson Musa dan Sony Bidji Sebagai Ketua dan Sekretaris DPC GMNI Halut yang baru mendapatkan apresiasi dari Abner Nones Aktivis 98 dengan memberikannya ucapan selamat.
Abner Nones mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh DPC GMNI Halut selama ini harus diapresiasi dan disupport karena mereka selalu sigap untuk rakyat yang telah berjuang untuk rakyat dan berjuang bersama rakyat di Halut.
"Aktivitas GMNI harus diberi suport karena pergerakan GMNI di Halut bukan hanya persoalan demontrasi saja yang mereka lakukan, tapi pada tahun 2020 mereka juga terlibat Gerakan Vaksinasi, mereka juga selalu berkontribusi ketika daerah lain mengalami bencana alam, mereka selalu ada ditengah kesusahan masyarakat," ujarnya.
Ia juga sangat mengapresiasi setiap pergerakan yang diambil oleh GMNI di Halut dalam mengedepankan kepentingan rakyat serta berharap kepada kepemimpinan yang baru bisa menjadi corong aspirasi rakyat untuk pembangunan di Halut.
"Sebagai bagian dari Aktifis 98 sangat mengapresiasi langkah-langkah GMNI dalam mengedepankan kepentingan masyarakat dikalangan bawah. Semoga dengan kepimpinan ini mampu menjadi corong serta aspirasi masyarakat demi pembangunan di Halut," sambungnya.
Ia juga berpesan agar pergerakan GMNI di Halut tidak harus tunduk kepada penguasa serta terus berkibar dan jangan pernah takut dengan gertakan Para Penguasa yang mau membungkam setiap gerakan yang ada.
"Suatu pergerakan hanya bisa runduk tapi tunduk bukanlah pilihan yahg tepat, taruhkan pikiranmu bahwa hanya mereka yang kreatiflah yang dapat menyelematkan bangsa dari kekacauan parmanen. Untuk itu jangan pernah takut dengan gertakan para kekuasaan dalam pertempuran nanti ketika memimpin, karena kekuasaan tidak absolut, hanya menunggu waktu saja semua akan kembali menjadi rakyat biasa," tandasnya.***
Editor : Adhar.