Dinasti Polititk Dalam Pemerintahan Lokal Desa Di Desa Limbatihu Kecamatan Paguyaman
Fahmid Abdullah : Mahasiswa Ilmu Hukum Kemasyarakatan (IHK), Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
Dinasti politik dapat diartikan sebagai praktik kekuasaan di mana keluarga anggota (famili Araceae) diberikan atau ditetapkan dalam sruktur kekuasaan Pemerintah sehingga bahwa kekuasaan hanya didistribusikan di antara kerabat, keluarga darah. Itu desa yang merupakan Unit Pemerintahan terkecil juga tidak luput dari keberadaan dinasti politik. Dengan demikian hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinasti politik pada masa pemerintahan desa di Desa Limbatihu Kecamatan Paguyaman.
Selain mengetahui dinasti politik, studi juga untuk mengetahui implikasi sosial dan politik dari keberadaan sebuah dinasti politik. Sebagai metode pengumpulan data untuk penelitian ini, wawancara digunakan secara deskriptif kualitatif. Masyarakat di Desa Limbatihu, Kecamatan Paguyaman, masyarakat khusus, tokoh masyarakat, dan kepala desa yang memiliki dinasti politik menjadi sasaran kajian. Temuan studi tersebut mampu menunjukkan bahwa dusun tersebut memang memiliki dinasti politik.
Dinasti politik mampu dicermati secara harfiah sebagai strategi politik guna memperoleh kuasa dengan mengalihkannya kepada orang lain namun masih memiliki keterkatan sodara dan kerabat Wasisto (2013).
Kreuzer (2005) dan Cesar menggunakan konsep dinasti politik yang berbeda sebagai jenis politik klan. (2013). Karena warisan feodal yang tetap mengakar kuat di masyarakat, hal ini berkembang. Feodalisme, menurut laporan tidak resmi, melibatkan pembentukan jaringan kesetiaan dalam masyarakat serta dominasi sumber daya ekonomi.
Secara umum, dinasti politik memiliki kelebihan dan kekurangan.Beberapa orang percaya itu bermanfaat karena menjaga stabilitas politik, sementara yang lain mengklaim itu hanya berfungsi sebagai sarana bagi pejabat untuk mempertahankan posisi otoritas mereka. Politik dinasti juga dapat membatasi kesempatan orang lain untuk berpartisipasi dalam lembaga politik karena mereka cenderung lebih fokus pada strategi politik ke depan. Dukungan untuk para pemimpin (Cypto. 1999)
Hal ini membawa kita pada kesimpulan bahwa dinasti politik juga dapat dipahami sebagai kumpulan ciri-ciri kepemimpinan politik manusia yang berusaha untuk memperoleh kekuasaan dengan cara mempertahankan otoritas itu di pihak seseorang sambil menyerahkanya kepada orang lain, khususnya keluarganya.
Penulis : Fahmid Abdullah
Mahasiswa Ilmu Hukum Kemasyarakatan (IHK)
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Universitas Negeri Gorontalo