Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Umum Di Kecamatan Sumalata Timur
Tiara Akase : Mahasiswa Ilmu Hukum Kemasyarakatan (IHK), Program Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
Pemilih pemula merupakan seseorang yang berhak untuk memberikan suara dalam pemilihan untuk pertama kalinya. Pemilih pemula adalah “orang yang baru pertama kali merasakan diberi hak pilih dalam pemilihan umum”. Oleh karena itu, pemilih pemula menjadi sasaran utama partai politik Indonesia mencalonkan diri karena masih mudah terpengaruh karena orientasi politiknya masih kurang. Untuk mengatasi hal tersebut, pemilih pemula perlu memiliki kemampuan partisipasi politik yang memadai, karena jika pemilih pemula tidak memiliki kemampuan partisipasi politik yang memadai, maka akan menyebabkan rendahnya kualitas politik pemilih primer, yang akan berdampak pada rendahnya kualitas pemilu. Sedangkan masyarakat sipil dan demokratis harus fokus pada mendidik dan memberikan kecepatan yang dibutuhkan untuk partisipasi, dan akuntabel, efektif dan ilmiah .
Undang-Undang No 7 Tahun 2017 tentang pemilu, diselenggarakan berasas keterusterangan, keterbukaan, kebebasan, kerahasiaan, kejujuran, dan keadilan, dan untuk melaksanakan pemilihan umum, para pelaksana hasus sesuai menjalankan koridor yang sudah menjadi ketentuan perundang-undangan dan pelaksanaannya harus Konsisten dengan asas-asas sebagai berikut: independensi, kejujuran, keadilan, kepastian hukum, ketertiban, keterbukaan, moderasi, profesionalisme, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi.
Semakin populernya pemungutan suara di kalangan masyarakat untuk memahami apa artinya menjadi demokratis berdampak besar pada dinamika politik negara. Salah satu indikator berfungsinya politik demokrasi adalah partisipasi politik pemilih baru, yang dapat diamati dalam bentuk partisipasi politik masyarakat. Terkait pemilihan umum, memberikan pilihannya dalam pemilihan umum ini, dan pemili muda yang sangat aktif mencoblos akibat beberapa pemili muda amat gemar berkunjung kelokasi pemungutan suara lantaran pemilu itu begitu penting untuk mereka Ini adalah pemilihan pertama, dan mereka tidak mau ketinggalan momen.
Disamping pengaruh orang tua yang menjadi pengaruh lain adalah lingkungan dan media social dimana di era sekarang technology yang sudah semakin maju dapat mempermudah partai politik untuk mendapatkan simpati dari seluruh warga Negara Indonesia hususnya di kecamatan Sumalata, walaupun tidak begitu mempengaruhi setidaknya dapat mendapatkan suara dari pemilih pemulah. Selain atas pernyataan diatas yang menjadi tantangan tersendiri adalah praktik money politik terhadap pemilih pemulah, karena mereka masih kurang akan pemahaman menagenai dunia politik sehingganya sangat mudah dipengaruhi oleh money politik.
Penulis : Tiara Akase
Mahasiswa Ilmu Hukum Kemasyarakatan (IHK)
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Universitas Negeri Gorontalo