Pemilu 2024 Bakalan Sengit
Politik merupakan sebuah kalimat yang taka asing lagi untuk di dengar, setiap orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai politik. Politik juga sebagai representasi dalam pemilu tentunya sebagai Negara demokrasi lebih mengedepankan kedaulatan rakyat dalam bebas memilih mauapun di pilih. Pemilu yang di atur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 merupakan perwujudan dari demokrasi yang mana masyarakat bebas, rahasia, jujur dan adil dalam memilih.
Negara Indonesia tidak lama lagi akan mengadakan pemilu serentak tepatnya tanggal 14 februari 2024 akan diperhadapkan dengan pemilihan. Menariknya adalah pemilu yang akan mendatang ini lebih menarik ketimbang pemilu pada 2019 sebab menjelang pemilu pertarungan para partai politik sangat sengit apalagi pemilu 2024 sangat memungkinkan menjadi 3 pasangan Capres dan Cawapres bahkan bisa menjadi 4 calon kandidat sebab dilihat dari peta koalisi yang beredar sekarang.
Realitasnya partai koalisi yang sudah mengumumkan bakal calon presiden yakni, koalisi perubahan yang telah mendeklarasikan Anis Rasid Baswedan sebagai Bacapres 2024 gabungan dari partai Nasdem, Partai Demokrasi, dan PKS. Sementara untuk kebangkitan Indonesia raya yang di usung Prabowo Subianto, gabungan dari partai Gerindra dan PKB, dan yang ketiga sudah mendeklarasikan capresnya dari PDI-Perjuangan yang menugaskan Ganjar Pranowo sebagai bacapres 2024. Dari ketiga bacapres yang sudah dideklarasikan tidak menutup kemungkinan menjadi 4 bacapres sebab dari koalisi Indonesia bersatu gabungan dari partai Golkar, PPP, dan PAN belum mengumumkan siapa yang akan di usung di pilpres 2024, walaupun dari Partai Persatuan dan Pembangunan sudah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres tidap dapat dipungkiri bahwa poros ke empat itu akan ada.
Menjelang pemilu 2024 para partai koalisi terus melakukan kunjungan guna untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat sebab pada pemilu kali bakalan sengit untuk memperebutkan kursi presiden sehingganya para bacapres untuk mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat mereka melakukan safari politik keberbagai daerah. Seperti yang dilakukan oleh Anis Rasid Baswedan melakukan safari politik Surabaya Provinsi Jawa timur yang bersamaan dengan safari politik yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo. Hal ini bertujuan untuk mengalang dukungan dari masyarakat.
Sementara partai yang sudah bersepakat bersama masih membuka untuk partai-partai lain dapat bisa bergabung dalam koalisi, bahkan melakukan kunjungan kepartai-partai politik lain seperti yang dilakukan oleh Partai Kebangkitan bangsa (PKB) melakukan pertemuan dengan partai Golkar di Senayan, Jakarta. Tentunya dalam pembahasan tersebut untuk membangun koalisi yang lebih besar. Hal ini pun pasti akan merebat perebutan kursi DPR maupun DPD bertujuan agar dapat untuk memenuhi ambang batas presidential threshold yang sudah di tetapkan 20 persen.
Penulis : Tirta Muharam
Mahasiswa Ilmu Hukum Kemasyarakatan (IHK)
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Universitas Negeri Gorontalo