Pendidikan Politik Melalui Mata Pelajaran Ppkn Terhadap Kesadaran Politik Pemilih Pemula Di Smkn 1 Bulango Utara

Hasnita Harun : Mahasiswa Ilmu Hukum Kemasyarakatan (IHK), Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Konsep pokok dari pendidikan politik adalah pendidikan dan politik. Pendidikan merupakan proses yang menumbuh-kembangkan kedewasaan dan mengarahkan serta menatanya. Sementara konsep politik diartikan secara bervariasi. Politik secara umum dikaitkan dengan negara. Konsep mengenai politik dapat diartikan secara positif maupun negatif. Politik dengan konsep yang positif dikaitkan dengan kekuasaan, partai politik, kebijakan negara dan pemerintahan. Sedangkan politik dengan konsep yang negatif dikaitkan dengan sifat manipulasi, ke tidak bergunaan, kelicikan, kemunafikan dan hal yang kotor.

Realitas menunjukkan bahwa banyak masyarakat umum yang mengalami ke tidak percayaan terhadap politik. Masyarakat beranggapan bahwa politik itu penuh dengan tipu daya, hanya ingin mementingkan kelompoknya demi mendapatkan jabatan atau kekuasaan dalam suatu pemerintahan. Pada kenyataannya, tidak sedikit para politikus atau pejabat publik yang terlibat kasus korupsi sehingga harus berurusan dengan lembaga pemberantasan korupsi atau yang lebih dikenal sebagai KPK.

Pendidikan politik dilakukan dengan tujuan agar warga negara menjadi warga yang melek akan politik sehingganya mereka menjadi sadar serta mampu berpartisipasi dalam kegiatan politik yang positif. Dengan adanya pendidikan politik warga negara diharapkan menjadi warga negara yang memiliki pribadi yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya.

Indonesia, negara kita tercinta ini adalah salah satu negara yang dalam ketatanegaraan menggunakan sistem Demokrasi. Dimana rakyat mempunya peran penting dalam urusan bernegara. Adanya partisipasi politik yang berkualitas adalah salah satu karakteristik yang menandai adanya sistem politik, yakni ditandai dengan pemberian suara masyarakat secara cerdas dalam pelaksanaan pemilu ataupun pilkada. Pada saat ini dalam mewujudkan partisapasi yang berkualitas cerdas sangat sulit, hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang awam akan hak serta kewajiban politik yang sebenarnya. Terutama dikalangan peserta didik yang notabennya adalah pemilih pemula. Partisipasi pemilih pemula terkadang hanya asal memilih atau ikut-ikutan saja tanpa adanya pemahaman mengenai sistem politik.

Tetapi dengan adanya pembelajaran Pendidikan Politik dalam proses pembelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn, peserta didik mampu mengetahui hak serta kewajibannya sebagai warga negara yang baik dalam berpolitik. Selain itu, pelajaran PPKn mengajarkan para peserta didik mengenai sistem serta struktur pemerintahan. Pendidikan politik melalui pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan pembuka jalan kepada peserta didik mengenai hakikat politik yang sebenarnya. Maka dari itu pelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan ini mempunyai pengaruh yang cukup baik terhadap kesadaran serta partisipasi politik peserta didik sebagai pemilih pemula.

Karena dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn memuat informasi mengenai politik. Materi mengenai politik dapat mempengaruhi partisipasi politik peserta didik, hal ini dikarenakan ketika peserta didik sudah menguasai teori tentang dunia politik, sehingganya para peserta didik dapat dengan otomatis memiliki pola pikir yang cukup kreatif tentang situasi politik yang sedang berlangsung dilingkungan sekitarnya. Dengan adanya materi mengenai politik yang terdapat dalam pembelajaran PPKn ini sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dan pemahaman peserta didik akan Sistem Politik yang berjalan dinegara ini.

Penulis : Hasnita Harun

Mahasiswa Ilmu Hukum Kemasyarakatan (IHK)

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 

Universitas Negeri Gorontalo


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url