Penggunaan Media Sosial Sebagai Saluran Komunikasi Politik
Putrianingsi Maulana : Mahasiswa Ilmu Hukum Kemasyarakatan (IHK), Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
Media sosial merupakan salah satu bagian yang amat penting dalam konteks komunikasi politik. Secara umum dapat kita pahami bersama bahwa komunikasi merupakan persyaratan utama dalam jalinan interaksi manusia dan langkah awal dalam memperbaiki pemahaman atas fenomena publik yang dinamis dan kompleks.
Komunikasi memungkinkan individu membangun suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai panduan untuk menafsirkan situasi apa pun yang dihadapi.Tentang hubungan media dan politik membentang panjang dalam sejarah Ilmu Komunikasi Politik. Mulai dari opini publik, propaganda, kampanye, publisitas politik, political public relations, dan lain-lain.Satu tujuan komunikasi politik saat ini adalah pembentukan opini publik.Tentang hubungan media dan politik membentang panjang dalam sejarah Ilmu Komunikasi Politik.
Mulai dari opini publik, propaganda, kampanye, publisitas politik, political public relations, dan lain-lain. Hal ini ditambah bahwa sekarang manusia hidup di tengah-tengah era keterbukaan dan transparansi. Komunikasi politik yang dilakukan para elit politik tidak akan berjalan maksimal tanpa pembentukkan opini publik. Popularitas para kandidat politik tidak akan naik jika tidak ditunjang oleh signifikannya opini dari publik terhadap mereka.
Dalam komunikasi terdapat media sosial yang dapat di jadikan penghubung antara komunikator politik dengan masyarakat .Media sosial memiliki kekuatan memberikan pengaruh dan menentukan perilaku politik, karena media sosial dapat berperan dalam membentuk opini publik.Pengelolaan opini publik yang baik, memiliki peran dalam memenangi satu pertarungan untuk memperoleh pengaruh dari kalangan masyarakat. Bagi kekuatan politik yang akan ikut bertarung dalam pemilihan umum, seperti dalam pemilihan presiden, kepala daerah dan anggota legislatif, penting untuk memanfaatkan media sosial secara efesien dan efektif untuk menyampaikan pesan-pesan politiknya.
Media sosial juga sangat efektif digunakan sebagai media komunikasi khususnya dalam memberikan informasi dan menerima umpan balik dari khalayak.Media sosial semakin populer di kalangan masyarakat sehingga mampu menarik simpati masyarakat mereka akan mampu memahami maksud yang diinginkan oleh komunikator politik.
Tahun 2019 merupakan tahun yang sakral dalam sejarah perjalan bangsa Indonesia, karena pada tahun ini diadakan pemilihan umum presiden dan legislatif. Menjelang pemilihan umum tersebut, polarisasi politik pada masyarakat Indonesia semakin kuat,Polarisasi yang di lakukan oleh kedua belah kelompok.Salah satu di antaranya adalah gerakan anti rezim yang dinamakan #2019GantiPresiden oleh kelompok anti Jokowi dan gerakan #2019TetapJokowi, kedua gerakan ini sangat aktif dalam berdiskusi dan menebarkan narasi di media sosial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa polarisasi politik yang terjadi di media sosial semakin menguat menjelang pemilihan umum 2019. Kedua kelompok memiliki opini yang saling bertentangan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mereka tidak dukung, dan saling menguatkan terhadap pasangan yang merekadukung. Pengelolaan opini publik yang baik, memiliki peran dalam memenangi satu pertarungan untuk memperoleh pengaruh dari kalangan masyarakat. Melalui komunikasi pulalah yang memungkinkan manusia mempelajari dan menerapkan strategi-strategi adaptif untuk mengatasi situasi-situasi problematik yang diamati.
Hasil menunjukkan bahwa Pesan politik yang disampaikan melalui media luar ruang pada intinya diterima baik oleh responden, bahkan 73, 00% responden menyatakan iklan media luar ruang dapat menumbuhkan kepercayaan diri responden dalam menentukan pilihan politiknya. Selain itu terdapat 59, 00% responden yang terpengaruh dan 17, 00% responden sangat terpengaruh terhadap pilihan politik responden dari iklan politik media luar ruang yang disampaikan oleh pasangan calon.
Peran sentral media di dalam proses komunikasi politik diingatkan agar sekuat mungkin terhindar dari bias kepentingan.
Bahwa di era digital ini media adalah sarana paling efektif dalam pembentukkan opini publik. Selain itu, partisipasi dan keterlibatan masyarakat di dalam dunia politik juga dipengaruhi oleh proses komunikasi politik dan opini publik yang beredar di tengah-tengah mereka.
Penulis : Putrianingsi Maulana
Mahasiswa Ilmu Hukum Kemasyarakatan (IHK)
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Universitas Negeri Gorontalo