Puan Di Atas Angin, Megawati Php!!!
Rohana Lasimpala : Mahasiswa Ilmu Hukum Kemasyarakatan (IHK), Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
Tahun 2024 nanti, Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Umum. Di mana Pemilihan umum ini merupakan proses demokrasi untuk memilih Presiden serta wakil presiden preiode 2024-2029. Pemilihan umum yang akan dilaksanakan pada 2024 mendatang ini merupakan pemilihan presiden dan wakil presiden langsung yang kelima di negara tercinta kita ini.
Dalam pemilihan presiden, tentunya memerlukan seorang calon kandidat. Berdasarkan pasal 5 ayat (4) UU menyatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden hanya dapat diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memperoleh sekurang-kurangnya 15 persen jumlah kursi DPR atau 20 persen dari perolehan suara sah nasional dalam pemilu anggota DPR. Salah satu partai politik yang memiliki kesempatan untuk mengusulkan bakal calon presiden 2024 nanti.
Baru-baru ini Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) puan maharani mengeluarkan statement bahwasanya pada 2024 akan ada lagi presiden perenmpuan. Berdasarkan statement tersebut puan maharani di gadang-gadang akan menjadi perwakilan dari partai PDIP sebagai calon presiden.
Namun bak jatuh setelah mimpi indah, Puan Maharani harus mengubut angan-angannya menjadi presiden wanita kedua saat PDI Perjuangan menetapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024 nanti. Selain itu PPP resmi mendukung kader PDIP, Ganjar Pranowo, sebagai bakal calon presiden dalam pemilihan presiden 2024 mendatang.
Sempat diisukan panas Puan Maharani dan Ganjar Pranowo gegara Capres PDIP, hingga Baru-baru ini, beredar kabar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan digantikan oleh Wakil Presiden DPR Puan Maharani sebagai calon presiden pada pemilihan presiden 2024 mendatang.
Namun Presiden PDI Perjuangan memutuskan untuk tidak mencalonkan Puan Maharani sebagai calon presidennya untuk pemilihan presiden 2024, yang menyebabkan konflik sengit antara Puan Maharan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, pendukung setia Puan.
Puan Maharani sendiri sebelumnya menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024. Namun, setelah keputusan Megawati, Puan harus mencari jalan lain jika ingin mencalonkan diri sebagai presiden.
Konflik ini diperparah karena Ganjar Pranowo, yang juga dianggap sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan, mendukung Puan. Namun, dengan keputusan Megawati, Ganjar juga harus mempertimbangkan kembali dukungannya kepada Puan dan akhirnya mencari jalan lain untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Keputusan Megawati itu juga memicu spekulasi bahwa PDI Perjuangan kemungkinan akan mencari kandidat lain untuk pemilihan presiden 2024. Namun, keputusan resmi partai tersebut masih menunggu keputusan.
Isu ini menjadi perbincangan hangat publik karena Puani diyakini memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup untuk memimpin negara. Namun hingga saat ini, baik Ganjar maupun Puan belum memberikan pernyataan resmi terkait hal tersebut.
Pada akhirnya, keputusan tentang calon presiden menjadi milik partai yang mengusungnya. Namun, masyarakat tetap berharap calon yang akan diusung adalah calon yang jujur, kompeten dan mampu memperjuangkan kepentingan rakyat.
Penulis : Rohana Lasimpala
Mahasiswa Ilmu Hukum Kemasyarakatan (IHK)
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Universitas Negeri Gorontalo