Begitu Kejamnya Rezim Pak Harto terhadap Bung Karno dan Pengagumnya, Pasca Peristiwa ditahun 1965

Foto: La Ode Mustawwadhaar/SangFajarNews (PT. Pena Data Media). 


Penulis: La Ode Mustawwadhaar, Editor PT. Pena Data Media/Aktivis Relawan Gerakan Menangkan Indonesia Club Sulawesi Tenggara/Rakyat Biasa yang mengagumi Bung Karno.


"Jika aku hidup di Era Bung Karno, akulah orang yang rela mati untuknya melawan kebengisan yang dialamatkan padanya. Aku bukan hanya pengagumnya, tetapi jika diizinkan, aku ingin mati dan dikubur di Blitar tepat disamping pusaranya" - Anak Ideologis Bung Karno.


SangFajarNews.Com - Sudarianto Priono yang kini berusia 80 tahun terpaksa harus tinggal di Rusia, tidak bisa kembali lagi ke Indonesia selama Rezim Orde Baru berkuasa. Diera Rezim Bung Karno, Ia adalah seorang mahasiswa asal Indonesia, yang mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Uni Sovyat untuk kuliah di Uni Sofyat (Sekarang Rusia). 


Awal mulanya ia menetetap di Rusia dan tak bisa kembali ke Indonesia, saat itu pada tahun 1965 terjadi yang namanya peristiwa Pemberontakan PKI, sehingga ia dan mahasiswa-mahasiswa asal Indonesia yang dikirim untuk bersekolah ke luar negeri, harus mengalami penekanan oleh Rezim yang mengambil ahli pemerintahan Bung Karno. 


Penekanan itu adalah harus bertanda tangan mengutuk Bung Karno atas peristiwa itu dan apabila tidak mau melakukannya, maka ia dan mahasiswa lainnya dilarang kembali ke Indonesia dengan cara Paspor dan Kewarganegaraan di Indonesia dicabut. 


Begitu juga yang dialami Bapak Suryomartono, ia kini menetap dan tinggal di Republik Ceko.


Ia merupakan mahasiswa asal Indonesia yang dikirim oleh Pemerintah Sukarno  untuk melanjutkan studi disalah satu Universitas yang ada di Republik Ceko.


Pasca peristiwa 1965, ia dipaksa untuk untuk membenci Bung Karno dengan issu bahwa Bung Karno telah melakukan kudeta terhadap negara, tetapi ia tidak percaya terhadap berita pengkudetaan itu karena Bung Karno adalah seorang Presiden.


Atas ketidakpercayaannya itu, ia tidak mau membenci Bung Karno. Akibat dari itu, tidak bisa lagi kembali ke Indonesia karena Paspor dan kewarganegaraan dicabut.



Kini, Sudarianto Priono dan Suryamartono hidup menetap di negara termpat mereka menimbah ilmu serta beranak cucu disana. Ditahun 2023, ia oleh Presiden Jokowi dimintai kembali untuk menjadi warga Indonesia.


(Kisah ini ambil berdasarkan keluh-kesah Mereka berdua saat ditanya oleh Presiden Jokowi dan ditawari lagi untuk menjadi warga negara Indonesia dalam sebuah acara di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh dan videonya telah dimuat oleh beberapa media nasional di Indonesia).


Begitu Kejamnya Rezim Pak Harto terhadap Bung Karno dan Pengagumnya. Dan dari hal diatas dan menganalisa sumber sejarah lainnya, saya menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:


1. Pak Harto memaksa Bung Karno melepaskan tahtanya dari kursi Kepresidenan atau melakukan Kudeta yang sangat terstruktur.

2. Pak Harto menyalahgunakan dan mengubah isi Surat Perintah 11 Maret yang oleh Bung Karno adalah Surat Perintah untuk memulihkan keamanan dengan mengambil tindakan yang dianggap perlu dan oleh Pak Harto sebagai Surat Perintah pengambilalihan kekuasaan. 

3. Pak Harto menyebarkan fitnah bahwa Bung Karno terlibat dalam Peristiwa 1965 agar Bung Karno dimusuhi oleh rakyatnya sendir. Karena saat itu Bung Karno ingin menyatukan 3 ideologi yakni Nasionalisme, Agama, Komunisme atau Nasakom, maka ia dianggap antek Komunisme. Hal ini pula yang memudahkan Pak Harto menyebarkan fitnah bahwa Bung Karno  dalam Peristiwa 1965 agar mereka percaya.

4. Pak Harto memaksa mereka yang warga negara Indonesia yang berada diluar negeri untuk membenci dan mengutuk Bung Karno atas peristiwa 1965.

5. Apa yang telah dibuat Bung Karno, oleh Pak Harto tidak lagi diberlakukan seperti Penetapan Hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945, Tidak memberlakukan Salam Mereka sebagai salam nasional Bangsa Indonesia, Menganggap bahwa ajaran Marhaenisme sama saja dengan ajaran Marxis-Komunis yang karena ajaran itu menciptakan ide untuk mengadakan pemberontakan dengan cara apapun sehingga terjadilah peristiwa 1965, maka dari itu Marhaenisme menjadi suatu ajaran yang dilarang di Indonesia. dll. 

6. Oleh Pak Harto, Bung Karno tidak dianggap sebagai seorang Pahlawan yang harus dihormati. Dari itu, diimbaskan keseluruh masyarakat Indonesia melalui media pendidikan dan pelarangan buku-buku yang didalamnya memuat tentang Bung Karno melalui Departemen Penerangan. Ini bertujuan agar pemikiran-pemikiran Bung Karno yang sifatnya selalu mengadakan perlawanan, tidak gangguan untuk rezim orde baru.

7. Yang paling menyedihkan, Pak Harto memenjarakan Bung Karno menjadi tahanan rumah. Disitu, ia tidak diperbolehkan untuk makan dan minum minuman yang enak dan tidak diperbolehkan pula untuk mendapatkan perawatan dari team dokter Kepresidenan, saat ia sakit serta dibiarkan begitu saja sampai ia wafat.

8. Dan masih banyak lagi. ***

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url