DPD GMNI Sultra Kecam Penganiayaan Oknum TNI kepada Pengurus Pusat KAMMI

Foto: Hasir, Sekretaris DPD GMNI Sultra/SangFajarNews.


Kendari Sultra, SangFajarNews.Com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengecam dan mengutuk keras dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Anggota TNI terhadap Rizki Agus Saputra yang merupakan Ketua Bidang Politik Hukum dan Keamanan Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI).


Hasir, Sekretaris DPD GMNI Sultra menilai tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI terhadap Rizki Agus Saputra menunjukkan bahwa oknum anggota TNI itu tidak mengerti hidup bernegara.


“Oknum Anggota TNI yang tengah diduga melakukan penganiayaan itu harus belajar ulang pelajaran tentang hidup bernegara,” ujarnya


Olehnya itu mereka mendesak agar kasus tersebut dibuat terbuka untuk umum agar bisa ikut mengawasi proses hukumnya.


“Sungguh sangat sedih melihat keorganisasian oknum anggota TNI yang nekat menganiaya, sebab tindakan seperti itu adalah tindakan yang sangat tidak terpuji. Karena penyelesaian persoalan bukan dengan cara main hakim sendiri melainkan melalui mekanisme hukum yang berlaku,” tegasnya.


Diketahui akibat penganiayaan tersebut Rizki mengalami luka lebam serta memar di kepala. 


Berdasarkan keterangan tertulis Jum’at 15 Desember 2023 yang dikutip dari laman KAMMI.id, Rizki menyampaikan bahwa dia hendak pulang dari Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur, ia merasa di ikuti dari belakang, benar saja ada orang tidak dikenal mengklakson keras seolah ingin buru-buru mendahului padahal jalan disebelah kanan masih luas.


Setelah orang tersebut mendahului Rizki ia pun langsung menghadangkan motornya, lalu mengeluarkan kata-kata kasar, Rizki terus mengelak, kejadian tersebut berulang sebanyak tiga kali, dan Rizki pun tidak mau memperpanjang urusan, sebab ia curiga orang tersebut membawa senjata tajam. 


“Saya buru-buru mau kerumah, sebab istrinya masih dirawat, jadi saya mau pulang untuk makan, tiba-tiba saya diserang oknum tidak dikenal,” katanya.


Tidak lama kemudian mendadak Rizki langsung diterjang ketepi jalan oleh oknum TNI dan rekannya, seketika Rizki langsung membalas, saat itu juga pengeroyokan tidak terelakan, Rizki mengaku dicekek, di tendang, dipukul hingga bajunya robek. Rizki sempat melakukan perlawanan, karena mereka bertiga Rizki pun tak kuasa menangkis serangan mereka dengan penuh emosi oknum TNI tersebut terus memukulinya berulang kali.


Beruntungnya kejadian tersebut langsung dilerai masyarakat di sekitar jalan I Gusti Ngurah Rai persis diseberang stasiun Buaran lama.


“Untuk menghindari adanya pengrusakan laptop, dan handphone Rizki pun menjauh, tapi tetap dikejar oleh oknum TNI, lalu teriak-teriak mau membunuh sambil menepuk dada saya ini militer,” paparnya.

 

Rizki saat ini melakukan laporan ke Polisi Militer, karena tidak terima atas perlakuan oknum aparat tersebut, apalagi baru-baru ini Rizki sedang jadi sorotan terkait gerakannya melaporkan pimpinan KPU ke DKPP terkait kebocoran data.


“Semoga kejadian ini tidak ada kaitannya dengan gerakan melaporkan kebocoran data ke DKPP, kalau benar, ini tindak pidana serius, karena tidak pantas aparat mengintimidasi masyarakat sipil, harus segera dituntaskan,” tegasnya.


“TNI itu tugasnya melindungi masyarakat, bukan mengintimidasi apalagi sampai mengeroyok, meskipun demikian Rizki menyampaikan akan tetap berjuang untuk demokrasi yang lebih baik dan oknum ini segera ditangkap dan diberhentikan dari anggota militer, tidak layak ada disana, merusak citra TNI,” tutupnya.


Laporan : Redaksi. 
Editor     : Adhar. 
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url